Intel Stop Subsidi Tablet Android Murah

BeeMedia - Persaingan di bidang teknologi semakin ketat dengan terus berkembang dan munculnya penemuan teknologi baru. Juga untuk ranah industri smartphone dan tablet, bukan rahasia lagi jika arsitektur ARM menjadi yang paling banyak dipakai. Para produsen chipset terkemuka seperti Qualcomm, Apple, Samsung dan NVIDIA ramai-ramai mengembangkan arsitektur tersebut ketimbang milik Intel. Intel yang seakan tertinggal tak ingin melepas pasar potensial ini begitu saja.

Terbukti dalam beberapa tahun belakangan Intel ikut terjun di pasar ini melalui chipset Atom terbarunya. Berbagai langkah pemasaran pun dilakukan Intel agar produknya banyak bertebaran di pasar. Salah satunya dengan memberikan harga chip yang murah dan subsidi kepada para OEM. Subsidi tersebut ditawarkan untuk ‘mengganti’ biaya desain ulang motherboard agar sesuai dengan chip Intel.

Menurut analis Stacy Rasgon dari Bernstein Research, nilai subsidi yang diberikan Intel diperkirakan sebesar $51 per tablet. Jumlah ini dinilai sangat besar, terutama untuk tablet Android Intel kelas low-end. Imbasnya, Intel mengalami kerugian $3 miliar di industri chip mobile tahun 2013 lalu. Analis Joseph Moore dari Morgan Stanley juga memprediksi kerugian akan bertambah menjadi $4 miliar di tahun 2014 ini.

Jumlah lost yang mencapai $7 miliar disebutkan sudah cukup buat Intel. Perusahaan tersebut diprediksi akan menghentikan subsidinya di tahun 2015 nanti.

“Kita memprediksi penghentian subsidi tablet (Intel) yang bertahap selama 2015 akan mengurangi kerugian, tapi itu juga bisa menumpulkan momentum perusahaan di pasar tablet secara signifikan. Diperlukan keuntungan yang besar atau pemotongan biaya besar-besaran untuk menghilangkan kerugian ini, dan kita belum melihat rencana pasti untuk salah satunya,” kata Joseph Moore.

Penghapusan subsidi juga tentunya berimbas pada konsumen. Dengan kata lain, harga tablet Android low-end berchipset Intel akan lebih mahal dibanding sebelumnya. (Yahoo/TeknoUp).